Imbas Tarif Trump, Penjualan Kendaraan di AS Turun Paling Tajam Sejak 5 Tahun Terakhir
Penjualan kendaraan ringan Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan bulanan paling tajam dalam sekitar 5 tahun terakhir pada Mei 2025.
Ini disinyalir diakibatkan para konsumen otomotif membeli mobil secara tergesa-gesa (rush) selama dua bulan sebelumnya.
Hal ini dilakukan konsumen guna menghindari perkiraan lonjakan harga yang dipicu oleh tarif impor mobil yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
Wards Intelligence pada Selasa (3/6) melaporkan bahwa tingkat tahunan dari penjualan kendaraan ringan yang disesuaikan secara musiman merosot menjadi 15,65 juta unit pada bulan lalu, turun dari angka yang telah direvisi yakni 17,25 juta unit pada April dan 17,83 juta unit pada Maret.
Penurunan tingkat tahunan yang disesuaikan pada Mei 2025, yakni sekitar 1,6 juta unit, merupakan yang terbesar sejak merebaknya pandemi COVID-19 pada April 2020. Penurunan itu dibukukan menyusul peningkatan pada Maret 2025, saat penjualan mencapai level tertingginya sejak Maret 2021.
Meski mengalami tren penurunan, produsen otomotif Ford dan Hyundai melaporkan peningkatan penjualan di pasar AS pada Mei 2025, ungkap dua perusahaan tersebut pada Selasa itu, seiring dengan kekhawatiran perihal potensi lonjakan harga terkait tarif terus mendorong pembeli agar bertindak cepat dalam pembelian mobil dan SUV.
Tarif impor mobil sebesar 25 persen yang ditetapkan Presiden Trump tersebut mulai diberlakukan pada 3 April.
Telemetry, perusahaan penasihat di bidang otomotif di area Detroit, memperkirakan bahwa jika tarif itu tetap diterapkan, penjualan otomotif di AS dan Kanada berpotensi turun 1,8 juta unit kendaraan pada tahun ini dan tetap stagnan selama satu dekade ke depan. Xinhu
下一篇:Jurus Kemenparekraf Cegah Bali Alami Overtourism: Program 3B
相关文章:
- KPK Isyaratkan Tahan Tersangka Korupsi Kasus APD Covid
- Kabinet Prabowo
- 9 Kebiasaan Penyebab Perut Buncit, Ada yang Sering Dilakukan
- Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024
- Usai Diterpa Tarif Trump, Kini Dolar Melemah Menyusul Tanda
- Makin Tua Makin Sering Marah, Ternyata ini Penyebabnya
- Tampang Guru SD di Grogol yang Cabuli Muridnya Saat Les, Kini Berstatus Buron
- Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
- Hankook Tire Donasikan Hewan Kurban untuk Warga Desa Cicau di Idul Adha 2025
- Penyebab Kebakaran yang Harus Diwaspadai, Ternyata Ada Deodoran
相关推荐:
- Pelajar Ketagihan Ikut Demo, Begini Langkah Pencegahan dari Anies
- Jastiper Ramaikan Pop
- KPU Jakut Mulai Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pilgub Jakarta
- FOTO: Merayakan Imlek Bersama Anabul Si Teman Setia
- Doa Djarot untuk Anies Jleb Banget!!
- HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
- Siap Bersaing di Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Dorong Penguatan Daya Saing IKM
- Jastiper Ramaikan Pop
- Kepala BPIP Minta Tambahan Anggaran 2025 Sebesar Rp100 Miliar untuk Diklat hingga Influencer
- Hadapi Tantangan Dunia Kerja, Menaker Yassierli Tekankan Penguatan SDM Kompeten
- Harga Emas Naik Lagi, Didorong Melemahnya Dolar hingga Data Ekonomi AS
- 6 Mantan General Manager ANTAM Tersangka Pemalsuan Emas 109 Ton, Kejagung: GM dari 2010 Hingga 2022
- Wapres Ma’ruf Amin Kunker Ke Papua hingga 7 Juni, Bakal Bertemu Pegiat HAM hingga Tokoh Adat
- Satgas Damai Cartenz Tangkap Penjual Senjata Api ke KKB
- Investor Waspada! Saham FORE dan SMKM Masuk Radar UMA
- Usai Diperiksa KPK, Pengusaha Rahmat Djangkar Akui Sudah Terima SPDP Kasus Korupsi Pemkot Semarang
- Jadi Anggota Dewan, Bisa Apa Tina Toon?
- Cek Jadwal dan Daftar Wilayah Pekan Imunisasi Nasional Polio 2024
- 7 Rekomendasi Oleh
- Polisi Bantah Ada Baku Tembak dengan Teroris