Meutya Hafid Pamer Internet Capai 79,5% di Jepang
Pemerintah Indonesia memamerkan capaian utama transformasi digital nasional dalam Asia-Pacific Telecommunity (APT) Ministerial Meeting yang berlangsung di Tokyo, Jepang. Dalam forum tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5% sepanjang 2024.
Menurut Meutya, pencapaian ini didorong oleh keberadaan infrastruktur digital strategis seperti jaringan tulang punggung Palapa Ring, peluncuran satelit SATRIA-1, serta pembangunan BTS 4G di wilayah perbatasan dan pedalaman. Jaringan Palapa Ring sendiri kini telah menjangkau lebih dari 500 kabupaten/kota, sementara SATRIA-1 memperkuat konektivitas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Meski menyoroti keberhasilan tersebut, Meutya menegaskan bahwa transformasi digital tidak boleh lepas dari aspek perlindungan anak. Ia menekankan pentingnya membangun dunia digital yang aman, inklusif, dan ramah anak.
Baca Juga: Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
“Konektivitas saja tidak cukup. Kita perlu memastikan bahwa dunia digital yang kita bangun aman dan ramah bagi semua, terutama anak-anak sebagai kelompok paling rentan,” ujar Meutya dalam panel Sustainable Digital Infrastructure and Accessibility, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (3/6).
Sebagai langkah konkret, Indonesia memperkenalkan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2025 atau PP TUNAS, sebagai regulasi pertama yang mengatur secara khusus perlindungan anak di ruang digital. Regulasi ini mencakup pengaturan batas usia akses platform digital, larangan profilisasi data anak, kewajiban literasi digital bagi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), serta sanksi administratif terhadap pelanggaran.
Baca Juga: Kemkomdigi Dorong Tata Kelola AI Berbasis Riset, Gandeng SAP untuk Kolaborasi Internasional
“Anak di bawah usia 13 tahun hanya dapat mengakses platform digital ramah anak dengan risiko rendah dan harus disertai persetujuan orang tua. Sementara itu, platform dengan interaksi terbuka atau monetisasi agresif hanya boleh diakses mulai usia 16 tahun, juga dengan persetujuan aktif orang tua," tegas Meutya.
Selain mengatur secara ketat perlindungan digital, Pemerintah Indonesia juga menggencarkan kolaborasi lintas kementerian dalam memperluas literasi digital. Kementerian Komunikasi dan Digital menggandeng Kemendikbud, Kementerian Agama, hingga BKKBN untuk memperkuat program literasi digital nasional yang menjangkau sekolah, pesantren, dan komunitas keluarga.
APT Ministerial Meeting sendiri merupakan forum kerja sama regional yang dihadiri oleh menteri dan pejabat tinggi sektor digital dari berbagai negara Asia-Pasifik. Dalam forum ini, setiap negara peserta memaparkan visi dan strategi dalam pembangunan infrastruktur digital yang berkelanjutan dan inklusif.
-
Diduga Langgar UU Pemilu, Parsindo Laporkan Ketua KPU dan Bawaslu ke DKPPVIDEO: Apakah Ada Tanda Orang yang Mendapat Keutamaan Lailatul Qadar?Harvey Moeis Pakai Celana Panjang Mewah Rp16 Juta saat DitangkapAIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia KhususDiduga Langgar UU Pemilu, Parsindo Laporkan Ketua KPU dan Bawaslu ke DKPPJazilul Fawaid Ungkap Para Ulama Desak Prabowo dan Cak Imin Deklarasi Capres Cawapres 202430 Kata Motivasi Singkat, Ringkas tapi BernasBI Sebut Modal Asing Kabur Rp4,48 Triliun Minggu IniPratu J Pasrah Ditangkap Pasca Penusukan Pengamen di Kawasan SenenDaftar Kode Promo Gojek Terbaru Agustus 2023: Ada Potongan Hingga Rp 20 Ribu Nih!
下一篇:Polisi Gelar Perkara Mobil Lindas Motor hingga Pengendaranya Tewas
- ·Rawan Penumpukan, Jokowi Minta Pemudik Memundurkan Jadwal Baliknya
- ·Miniso Transmart Resmi Dibuka Hari Ini, Yuk Serbu!
- ·Mandi Junub Tanpa Keramas Pakai Sampo, Sah atau Tidak?
- ·FOTO: Menyala, Indahnya Bunga Calendula dari Mesir
- ·Eks Pramugari Ungkap Tanda Rahasia jika Ada yang Tak Beres di Pesawat
- ·Bacaan Niat dan Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
- ·FOTO: Menyala, Indahnya Bunga Calendula dari Mesir
- ·Awal Mula Mantan Wabup Indramayu Lucky Hakim Datangi Ponpes Al Zaytun
- ·5 Manfaat Ajaib Kopi Biji Kurma, Alternatif Kopi yang Lebih Sehat
- ·Studi Kaitkan Diet Intermittent Fasting dan Risiko Penyakit Jantung
- ·AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus
- ·Respons Kejagung Soal Ancaman Pengawal Airlangga Hartarto Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan
- ·Cegah Penyebaran Rabies di NTT, Kementan Kirim Bantuan Vaksin
- ·5 Cara agar Tak Menangis saat Mengiris Bawang, Bye Bye Air Mata
- ·5 Cara agar Tak Menangis saat Mengiris Bawang, Bye Bye Air Mata
- ·Buah yang Disebutkan dalam Al
- ·Gregorius Adik Johnny Plate Kembalikan Rp 534 Juta Terkait Kasus Korupsi BTS
- ·Satgas TPPO Polri Ringkus 829 Tersangka, Ribuan Korban Berhasil Diselamatkan
- ·Lebaran Tak Mudik, Ini Daftar Tempat Wisata di Jakarta yang Tetap Buka
- ·Respons Kejagung Soal Ancaman Pengawal Airlangga Hartarto Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan
- ·Essity Perkuat Kemitraan Strategis dengan Pemerintah Indonesia Atasi Resistensi Antimikroba (AMR)
- ·5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Pahala Setara Ibadah Seribu Bulan
- ·VIDEO: Apakah Ada Tanda Orang yang Mendapat Keutamaan Lailatul Qadar?
- ·Bolehkah Kita Minum Air Kelapa Setiap Hari?
- ·Peningkatan Isu Hoax Terkait Pemilu 2024 Mulai Pertengahan 2023, Polri Kerahkan Densus 88
- ·Comeback ke Dunia Politik, Anas Urbaningrum: Gantung Harapan di Monas! Lupa Soal Gantung Diri?
- ·Kamboja Tertinggi di ASEAN soal Pemulihan Pariwisata, RI Gimana?
- ·Miniso Transmart Resmi Dibuka Hari Ini, Yuk Serbu!
- ·Mendobrak Batasan dan Visi Disrupsi Harry Halim
- ·Kasusnya Naik ke Penyidikan, Panji Gumilang Masih Berstatus Saksi
- ·Teguran Bawaslu Pada Partai Ummat: Kami Protes Keras!
- ·Niat dan Tata Cara Salat Jamak Qashar dalam Perjalanan Mudik
- ·5 Tips Dapat Tiket Pesawat Murah buat Mudik
- ·Respons Kejagung Soal Ancaman Pengawal Airlangga Hartarto Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan
- ·Pertolongan Pertama Disengat Tawon Agar Masalah Tak Makin Fatal
- ·Harvey Moeis Pakai Celana Panjang Mewah Rp16 Juta saat Ditangkap