Viral Masjid Al Ikhlas Kartasura Dapat Review Buruk 1,8 di Google Maps
Sebuah masjiddi Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial baru-baru ini, karena mendapat rating buruk di Google Maps.
Bernama Masjid Al Ikhlas, rumah ibadah umat muslim ini terletak di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura.
Masjid ini menjadi viral setelah mendapatkan rating buruk yakni 1,8 bintang dari 61 ulasan pada review Google Maps.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan beberapa ulasan, mereka merasakan pengalaman buruk ketika salat di masjid tersebut. Ada juga netizen yang memberi saran kepada pengelola masjid.
"Kurang paham dg pemahaman takmir masjid ini....tdk punya adab dlm menegur, pdhl sesama muslim itu bersaudara....pdhl ana sdh keluar dari masjid dan berada diparkiran mau aktifkan hp tapi dibentak....semoga pengurusnya diberi hidayah dan ilmu juga lebih mengedepankan adab," tulis akun Harry Soc.
"Tadi Maghriban disini baru di HALAMAN lho, buka hp buat mode pesawat dibilangin "mas matiin hp"halus ya tak jawab ngeh ni baru tak mode ..ehh ada yg datang dengan nada MEMBENTAK "RASAH NJAWAB". Astaghfirullah nek tak ladeni kok Yo memalukan Jd ak diam sembari dihati bertanya aturan ngendi dan yang diikuti imamnya siapa ,,kalau ikut Sunnah dan adab ROSULULLOH SHOLOLLOH ALAIHI WASSALAM ngk mungkin .aku wudhu masuk ada yg deketin halus dia nyaranin untuk pakai baju KOKO ,,untung masih ada kalau ngk apa ngk boleh sholat dimasjid ini!! MAsjid apa mushola Jane?" kata akun bernama Roni Anto, mengisahkan.
Seperti dikutip Detik, Rabu (25/9), Masjid Al Ikhlas berlokasi di tengah perkampungan padat penduduk itu memiliki bangunan yang bagus. Sejumlah spanduk terpasang, seperti bertuliskan 'pintu keluar-masuk untuk jamaah pria dan wanita', 'dilarang merokok', 'matikan handphone', 'menjaga ketenangan' dan lainnya.
Rating buruk dan keluhan di Google Maps ternyata diketahui oleh Ketua RT setempat, Sunardi (58). Menurut dia, yang terjadi hanya kesalahpahaman, karena itu dilakukan oknum pengurus masjid, bukan kebijakan takmir. "Itu cuma oknum, bukan kebijakan takmir. Itu hanya salah paham penyampaian saja," ucap Sunardi, Rabu (25/9)
Dia menambahkan, oknum pengurus Masjid Al Ikhlas memang kerap mengingatkan jemaah menggunakan nada tinggi, sehingga tak jarang membuat jemaah lain salah paham.
"Kadang orang belum siap menerima kata-kata yang rodok banter, tapi sebenarnya niatnya baik. Misal kalau kita ke masjid menggunakan pakaian yang bagus, kan memang tuntunannya seperti itu," katanya.
Sunardi menuturkan bahwa yang menulis ulasan dan rating buruk di Google Maps merupakan pendatang atau orang yang singgah untuk beribadah di Masjid Al Ikhlas. Menurut dia, mereka terkejut dengan sikap pengurus masjid, di sisi lain warga lokal sudah terbiasa.
Namun, ia menyatakan hal ini bakal tetap menjadi bahan evaluasi pihak takmir untuk memberikan pelayanan kepada jemaah Masjid Al Ikhlas Kecamatan Kartasura.
"Ini seperti masjid pada umumnya. Kita sebagai pengurus masjid akan mencoba memperbaiki. Sehingga tidak usah diperpanjang lagi," ujarnya.
(wiw)下一篇:Peringatan Gempa Besar Jepang, Ribuan Turis Batalkan Pemesanan Hotel
相关文章:
- 10 Patung Karakter 'One Piece' Bangkitkan Kota di Jepang Usai Gempa
- Mahasiswa Undip Terjun ke Desa, Peternak dan Petani Dilatih Manajemen Keuangan Hingga Bisnis
- PMI Manufaktur Turun Drastis, Jokowi Minta Jajarannya Membeli Produk Dalam Negeri
- FOTO: Gotong
- FOTO: Duduk Cantik Memandang Gletser Perito Moreno yang Antik
- Pakai Kupu
- Kapan Pasien Cacar Monyet Benar
- Bobby Nasution Klaim Kantongi Dukungan 8 Parpol, Pede Lawan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut
- Netty Aher Desak PP tentang Alat Kontrasepsi Direvisi: Tuliskan Jelas dan Eksplisit!
- 莫纳什大学视觉传达专业全面解析
相关推荐:
- Alasan Turis Thailand Ramai
- IIMS Surabaya 2025 Dapat Dukungan Pemerintah Kota sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
- Partai Buruh: Kemitraan adalah Bentuk Baru Perbudakan Modern
- Daya Beli MinyaKita Menurun Usai HET Dinaikkan, Kemendag Buka Suara
- KPAI Minta Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja Dihapus
- Survei: 13 Profesi yang Disebut Rentan Selingkuh
- Kenapa Aroma Hujan Enak? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Cukup 7 Menit, Cairkan Daging Beku dengan Cara Ini
- Mengenal Putu Bambu Medan, Apa Bedanya dengan di Pulau Jawa?
- BPH Migas Ungkap Peran Gas Bumi di Era Transisi Energi, Tingkatkan Perekonomian Indonesia
- Saatnya Tenaga Pendidik Gunakan Teknologi Digital
- 5 Ikan yang Mengandung Kolesterol Jahat, Enak Tapi Bikin Waswas
- Prakiraan BMKG Hujan Lebat pada 15
- Cak Imin Minta Komisi II DPR RI Turut Verifikasi Soal Pencatutan NIK di Pilkada Jakarta
- Terduga Teroris Cirebon Jaringan JAD Tambun
- Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang
- Menhub Budi Karya Sebut Pemerintah Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Guna Kurangi Polusi
- Usai Deklarasi Ridwan
- KPK Cecar Kepala BPBD Provinsi Maluku Terkait Dugaan Korupsi Pembangunan Shelter Tsunami
- Seperti Apa Sih Tren Hunian Minimalis untuk Gen Z dan Millennial?